twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Friday, June 19, 2009

Regional/District Press Function on Indonesia Presidential Election 2009




Press according to Law No. 40 year 1999 about press is the social institution and people communication media to do journalist activities including searching, getting, owning, keeping, processing and telling the information in the form of writing, voice, picture, voice and picture also data and graph or in the other form using printing media, electronic media and all the available channel, including online media.


The function of press as the information media, social control and entertainment, not less important is the education function. The press elements are not concern about this function. For example, how to use indonesian in the right and good place according to the structure of indonesia language, so that the critique can be delivered in the proper way.


We need press function because the press independence is one of the democracy materialization and the most important element in the live of democratic people. That's why the law quarantees the press independence, they have rights to search, get and deliver their ideas and information because they have the responsibility in reporting by law, and the reporter has the refuse right.
Concerning the role and function of press as describe before, we can deny that the press can create the public opinion before the 2009 election comes. The influence is so strong. Report, paper or press release can influence the voters, from supporting became not supporting, vice versa.


The public opinion not only promoting the president or vice president candidate figure that the politic parties or the political party consolidation suggestion, but also explain who is the president and vice president candidate are. Not only the backgroung of each candidate, but also their formal education and their vision and mission. So do the individual capable and their ideas to develop Indonesia to prosperity.


Press should expose the quality of president and vice president candidate in one side, meanwhile from the other side press is asking to have responsibility in increasing the quality of the regional/district voters. If the quality of the voters increasing, it can be sure that the horizontal conflict among supporters before and after the election will not happened.

Friday, June 12, 2009

Marty Friedman True Obsessions


On "True Obsessions", Megadeth guitarist Marty Friedman returns to Shrapnel with an offering of mostly instrumental songs (there are two vocal cuts) which showcase his love of exotic scales and his immediately identifiable sound. The CD has sonic similarities to Friedman's previous outings, "Introduction" and "Scenes", but a good deal more of his aggressive yet melodic guitar. His trademark Japanese and Arabian scales are featured, as well as songwriting that differs noticably from the Megadeth albums. A third, demo version of Freidman's "Thunder March" piece (recorded in August, 1987) shows off his compositional strengths almost ten years before he recorded the tracks that make up "True Obsessions".
1. Rio
2. Espionage
3. Last September
4. Rock Box
5. The Yearning
6. Live and Learn
7. Glowing Path
8. Farewell
9. Thunder March (unreleased demo)

Tuesday, June 9, 2009

Earn Money For Searching The Internet

Tired of googling or using yahoo because they don’t give us any additional revenue. Homepages friends has been developed as a site for everyone to benefit from searching and shopping online with their own homepage. You don’t have to be an online expert to use the site as it has step by step instructions for you to set-up your account.
It’s absolutely FREE for you to be a member and we pay you a share of revenue from the site’s services you use. What's more you can earn an additional 10% by recommending a friend to this site. To start you simply click below to register your details with us and you can start earning straight away.





Bosan menggunakan google atau yahoo karena mereka tidak memberikan tambahan penghasilan bagi kita. Sekali-kali kita bisa memanfaatkan homepages friends untuk mencari sesuatu di internet. Homepages friends merupakan sebuah site yang memberikan keuntungan melalui searching dan belanja secara online melalui homepage pribadi and. Anda tidak perlu menjadi seorang ahli untuk memanfaatkan site ini, karena anda akan dituntun langkah demi langkah untuk membuat account anda.
Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk registrasi, dan homepages friends akan membayar kita selama kita menggunakan fasilitas yang ada di site tersebut. Yang penting, pabila kita bisa mencari teman untuk menjadi anggotanya, kita akan diberikan tambahan 10% dari setiap ada teman yang masuk melalui account kita (downliner, istilah di MLM), tentunya jika menggunakan fasilitas di homepages friends. Ayo klik banner dibawah dan segera mendapatkan penghasilan tambahan segera.


Monday, June 8, 2009

Indonesian Investment and Trading Opportunity 2008


Publishing the book of “Indonesian Investment and Trading Opportunity by Province, Regency, City -Volume VIII” is continued Volume I, II, III, IV, V, VI and VII which aimed at promoting investment and trading potentials in each province, regency, and city in Indonesia to both domestic and international investors. Incoming investors to the regions to conduct business are very essential in boosting economic growth in the future. In addition, publishing of this book is intended to disseminate various information or general description on investment supporting facilities, investment opportunity in Indonesia, and the government’s policies especially in authority sharing of investment and trading activities among the central, province, regency, and city governments. It also includes one-stop service mechanism to the Investors such that they understand the rules and laws of investment system in Indonesia. It is expected to accelerate investment in Indonesia. Discussion of this book consists of two sections, first section consists three chapters and second section consist one chapter. Chapter I describes about General Overview of National Development. Chapter II explains investment and trading opportunity by business sector including agribusiness sector, marine and fishery sector, forestry sector, industrial sector, mining and energy sector, and tourism sector. Chapter III discusses Division of Authority in Investment. Next is second section explaining investment and trading opportunity by province, regency, and city. This chapter describes opportunity and potentials of investment and trading in 24 regions of provinces, regencies, cities. download file pdf
Penerbitan buku ini bertujuan untuk
mempromosikan potensi investasi dan perdagangan di setiap provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia kepada kalangan investor dalam dan luar negeri. Kehadiran investor dalam mengembangkan investasi di daerah sangat penting artinya sebagai salah satu sarana pendukung pertumbuhan perekonomian pada masa yang akan datang.Selain itu, penerbitan buku ini dimaksudkan untukmenyebarluaskan berbagai informasi/gambaran umum tentang faktor penunjang investasi, peluang investasi di Indonesia dan kebijakan pemerintah khususnya pembagian kewenangan di bidang investasi dan perdagangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta mekanisme pelayanan satu atap kepada kalangan investor agar mereka mengenal peraturan perundangan dan sistem berinvestasi di Indonesia. Dengan demikian diharapkan dapat mempercepat penanaman modal di Indonesia. Pembahasan dalam buku ini dibagi menjadi dua section, section pertama berisi tiga bab dan section kedua berisi satu bab. Pada section pertama, Bab I menginformasikan tentang Gambaran Umum Pembangunan Nasional. Bab II membahas tentang Peluang Investasi dan Perdagangan Menurut Sektor Usaha, yang meliputi sektor agribisnis, sektor kelautan dan perikanan, sektor kehutanan, sektor industri, sektor pertambangan dan energi, dan sektor pariwisata. Pada Bab III dibahas tentang Pembagian Kewenangan di BidangPenanaman Modal Selanjutnya, section kedua dibahas tentang Peluang Investasi dan Perdagangan Menurut Provinsi, Kabupaten dan Kota. Pada bab ini menampilkan peluang dan potensi investasi dan perdagangan di 24 daerah provinsi, kabupaten, dan kota.

Wednesday, June 3, 2009

Use Fine Print To Save Your Paper and Printer Ink

Aplikasi ini sangat berguna bagi para mahasiswa maupun karyawan yang sehari-harinya menggunakan komputer untuk mengerjakan makalah-makalah ataupun laporan di kantor dan kampus. Menggunakan aplikasi ini selain bisa menghemat banyak kertas dan tinta, kita juga bisa berkreasi dengan mengatur tampilan dan proses percetakan berbagai informasi dan gambar dalam selembar kertas sesuai dengan keinginan.Pada opsi "Layout" di aplikasi ini, kita dapat mengatur jumlah dokumen yang akan dicetak dalam satu lembar kertas. Kita bisa mencetak 2, 4 atau 8 halaman dalam 1 kertas. Bahkan jika anda ingin mencetak dalam bentuk buku, anda tinggal mengaktifkan pilihan "Booklet".Terkadang kita menginginkan tulisan di latarbelakang kertas, seperti kalimat "copyright", "confidential" ataupun informasi lainnya, begitu pula pada Header dan Footer kertas. Kita tinggal mengetik kalimat tersebut melalui "Stationery" dan informasi tersebut secara otomatis akan dicetak pada latar belakang kertas.Pada menu "Form Factory" berisi semua Form yang kita miliki. Contohnya, jika dalam dokumen tersebut kita menyisipkan sebuah gambar, maka semua halaman kertas kita akan memiliki latar belakang gambar yang kita sisipkan.Bagi anda yang membutuhkan aplilkasi ini, dapat download secara gratis disini. Semoga bermanfaat.

This software is very useful for student and employees who are using computer to complete their paper or report in campus or office everyday. In using this software, not only can we save lots of paper and ink, but also we can use our creation in modifying template and printing process to information and picture in one sheet. From “Layout” option in this application, we can arrange how many document we want to print in a sheet. We can print 2, 4 or 8 pages in a paper. Even so if you want to print in book style, just activate the “Booklet” option. Sometimes we want to make some word as background, eq. “copyright”, “confidential” or other information, you only need to type that information through “Stationery” and that information automatically will be printed as background in your paper. We have all the Form in “Form Factory” menu. For example, if in your document we insert a picture, then we will have picture background in all our pages. For you who need this software, you can download it for free.

Monday, June 1, 2009

Empati


Saya sangat tertarik dengan salah-satu cerita dari buku Andy’s Corner buku kedua Andy F. Noya yang berjudul Empati. Membacanya membuat saya jadi teringat dengan cerita dari Kasus Manohara Pinot, masyarakat ada yang berempati tetapi ada juga yang menyalahkan ibunya dengan mengatakan bahwa ibunya melakukan trafficking. Demikian juga dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukan polisi di Kota Makassar, dimana dua sejoli yang sedang mengobrol di dalam mobil dipaksa mengaku bahwa mereka melakukan hubungan intim, bahkan mereka dipaksa untuk melepas celana dalam mereka, merekamnya, memeras dan menyebarkan hasil rekaman tersebut. Ternyata pada kasus ini pun, masih ada juga masyarakat yang tidak berempati, masyarakat ada yang mengatakan bahwa si wanita memang perempuan nakal.

Demikian juga dengan perempuan-perempuan korban perkosaan ataupun anak-anak hasil korban perkosaan. Wanita-wanita tersebut yang dipersalahkan karena mengundang birahi lelaki, anak-anak mereka dihujat dengan menyebutnya anak haram, padahal anak tersebut pasti tidak ingin lahir kedunia ini dengan cara tersebut ataupun mana ada perempuan yang ingin kehormatannya diambil secara paksa. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa beban malu tersebut akan dibawa mereka seumur hidup.
Untuk itu saya mengutip secara utuh isi dari “Empati” dari buku tersebut yang tentunya saya tidak ada bermaksud lain selain untuk berbagi cerita dan mengajak masyarakat yang belum memilikinya agar membeli buku Andy’s Corner ini.


Suatu malam, sepulang kerja, saya mampir di sebuah restoran cepat saji di kawasan Bintaro. Suasana sepi. Diluar hujan. Semua pelayan sudah berkemas. Restoran hendak tutup. Tetapi mungkin melihat wajah saya yang memelas karena lapar, salah seorang dari mereka memberi aba-aba untuk tetap melayani. Padahal jika mau, bisa saja mereka menolak.

Sembari makan, saya mulai mengamati kegiatan para pelayan restoran. Ada yang menghitung uang, mengemas peralatan masak, mengepel lantai, dan ada pula yang membersihkan dan merapikan meja-meja yang berantakan.

Saya membayangkan rutinitas kehidupan mereka seperti itu dari hari ke hari. Selama ini hal tersebut luput dari perhatian saya. Jujur saja, jika menemani anak-anak makan di restoran cepat saji seperti ini, saya tidak terlalu hirau akan keberadaan mereka. Seakan mereka antara ada dan tiada. Mereka ada jika saya membutuhkan bantuan dan mereka serasa tiada jika saya terlalu asyik menyantap makanan.

Namun, malam itu saya bisa melihat sesuatu yang selama ini seakan tak terlihat. Saya melihat bagaimana pelayan restoran itu membersihkan sisa-sisa makanan di atas meja. Pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tetapi, mungkin karena malam itu mata hati saya yang melihat, pemandangan tersebut menjadi istimewa.

Melihat tumpukan sisa makan di atas salah satu meja yang sedang dibersihkan, saya bertanya-tanya dalam hati: siapa sebenarnya yang baru saja bersantap di meja itu? Kalau dilihat dari sisa-sisa makanan yang berserakan, tampaknya rombongan yang cukup besar. Tetapi yang menarik perhatian saya adalah bagaimana rombongan itu meninggalkan sampah bekas makanan.

Sungguh pemandangan yang menjijikkan. Tulang-tulang ayam berserakan di atas meja. Padahal, ada kotak-kotak karton yang bisa dijadikan tempat sampah. Nasi di sana sini. Belum lagi di bawah kolong meja juga kotor oleh tumpahan remah-remah. Mungkin rombongan itu membawa anak-anak.

Meja tersebut bagaikan ladang pembantaian. Tulang belulang berserakan. Saya tidak habis pikir bagaimana mereka begitu tega meninggalkan sampah berserakan seperti itu. Tak terpikir oleh mereka betapa sisa-sisa makanan yang menjijikkan itu harus dibersihkan oleh seseorang, walau dia seorang pelayan sekalipun.

Sejak malam itu saya mengambil keputusan untuk membuang sendiri sisa makanan jika bersantap di restoran semacam itu. Saya juga meminta anak-anak melakukan hal yang sama. Awalnya tidak mudah. Sebelum ini saya juga pernah melakukannya. Tetapi perbuatan saya itu justru menjadi bahan tertawaan teman-teman. Saya dibilang sok kebarat-baratan. Sok menunjukkan pernah keluar negeri. Sebab di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika, sudah jamak pelanggan membuang sendiri sisa makanan ke tong sampah. Pelayan terbatas karena tenaga kerja mahal.

Sebenarnya tidak terlalu sulit membersihkan sisa-sisa makanan kita. Tinggal meringkas, lalu membuangnya di tempat sampah. Cuma butuh beberapa menit. Sebuah perbuatan kecil. Tetapi jika semua orang melakukannya, artinya akan besar sekali bagi para pelayan restoran.

Saya pernah membaca sebuah buku tentang perbuatan kecil yang punya arti besar. Termasuk kisah seorang bapak yang mengajak anaknya untuk membersihkan sampah di sebuah tanah kosong di kompleks rumah mereka. Karena setiap hari warga kompleks melihat sang bapak dan anaknya membersihkan sampah di situ, lama-lama mereka malu hati untuk membuang sampah di situ.

Belakangan seluruh warga bahkan tergerak untuk mengikuti jejak sang bapak itu dan ujung-ujungnya lingkungan perumahan menjadi bersih dan sehat. Padahal, tidak ada satu kata pun dari bapak tersebut. Tidak ada slogan, umbul-umbul, apalagi spanduk atau baliho. Dia hanya memberikan keteladanan. Keteladanan kecil yang berdampak besar.

Saya juga pernah membaca cerita tentang kekuatan senyum. Jika saja setiap orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijumpainya hari itu, maka dampaknya akan luar biasa. Orang yang mendapat senyum akan merasa bahagia. Dia lalu akan tersenyum pada orang lain yang dijumpainya. Begitu seterusnya sehingga senyum tadi meluas kepada banyak orang. Padahal, asal mulanya hanya dari satu orang yang tersenyum.

Terilhami oleh sebuah cerita di sebuah buku Chicken Soup, saya kerap membayar karcis tol bagi mobil di belakang saya. Tidak peduli siapa di belakang. Sebab dari cerita di buku itu, orang dibelakang saya pasti akan merasa mendapat kejutan. Kejutan yang menyenangkan. Jika hari itu dia bahagia, harinya yang indah akan membuat dia menyebarkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang yang dia temui hari itu. Saya berharap virus itu dapat menyebar ke banyak orang.

Bayangkan jika Anda memberi pujian yang tulus bagi minimal satu orang setiap hari. Pujian itu akan memberi efek berantai ketika orang yang Anda puji merasa bahagia dan menularkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang disekitarnya.

Anak saya yang di SD selalu mengingatkan jika saya lupa mengucapkan kata ”terima kasih” saat petugas jalan tol memberikan karcis dan uang kembalian. Menurut dia, kata ”terima kasih” merupakan ”magic words” yang akan membuat orang lain senang. Begitu juga kata ”tolong” ketika kita meminta bantuan orang lain, misalnya pembantu rumah tangga kita.

Dulu saya sering marah jika ada angkutan umum, misalnya bus, mikrolet, bajaj, atau angkot seenaknya menyerobot mobil saya. Sampai suatu hari istri saya mengingatkan bahwa saya harus berempati pada mereka. Para supir kendaraan umum itu harus berjuang untuk mengejar setoran. ”Sementara kamu, kan, tidak mengejar setoran?” Nasihat itu diperoleh istri saya dari sebuah tulisan almarhum Romo Mangunwijaya. Sejak saat itu, jika ada kendaraan umum yang menyerobot seenak udelnya, saya segera teringat nasihat istri tersebut.

Saya membayangkan, alangkah indahnya hidup kita jika kita dapat membuat orang lain bahagia. Alangkah menyenangkannya jika kita bisa berempati pada perasaan orang lain. Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan membuang sisa makanan kita di restoran cepat saji, kita sudah meringankan pekerjaan pelayan restoran.

Begitu juga dengan tidak membuang karcil tol begitu saja setelah membayar, kita sudah meringankan beban petugas kebersihan. Dengan tidak membuang permen karet sembarangan, kita sudah menghindari orang dari perasaan kesal karena sepatu atau celananya lengket kena permen karet.

Kita sering mengaku bangsa yang berbudaya tinggi, tetapi berapa banyak di antara kita yang ketika berada di tempat-tempat publik, ketika membuka pintu, menahannya sebentar dan menoleh ke belakang untuk berjaga-jaga apakah ada orang lain di belakang kita? Saya pribadi sering melihat orang yang membuka pintu, lalu melepaskannya begitu saja tanpa peduli orang dibelakangnya terbentur oleh pintu tersebut.

Jika kita mau, banyak hal kecil bisa kita lakukan. Hal yang tidak memberatkan kita, tetapi besar artinya bagi orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil. Mulailah dari diri Anda lebih dulu. Mulailah sekarang juga.