Kebenaran tidak ditemukan dalam rumusan, atau dalam jumlah, tidak ditemukan dalam nama atau didalam simbol, dalam teori-teori atau dalam kata-kata, dalam slogan-slogan, dalam plakat-plakat, dalam ketentuan-ketentuan atau tanda kehormatan. Tidak juga ditemukan dalam statistik, dalam logika atau dalam abstraksi. Kebenaran dapat berubah. Itu dapat menjadi relatif. Itu konkret, tetapi tidak dapat diukur. Kebenaran adalah sesuatu yang sesungguhnya kaulakukan. Paling baik dinyatakan dalam diam, dan menuntut pencapaian semangat manusiawi yang tinggi, pikiran terbuka dan hati yang tidak kenal takut. Kebenaran yang membebaskan kita hampir selalu kebenaran yang tidak mau kita dengar. Maka bila kita berkata sesuatu tidak benar, apa yang terlalu sering kita maksudkan adalah "Saya tidak senang dengan itu". Kejelasan tidak berkurang karena sikap sopan santun dan bentuk-bentuk ekspresi kultural. Kadang-kadang disembunyikan oleh keadaan yang sebenarnya dan kadang-kadang dinyatakan oleh kebohongan, tetapi selalu ada resiko. Orang yang tahu, tidak mengatakan. Orang yang mengatakan, tidak tahu. Oleh karena itu orang yang bijaksana diam, orang yang pandai berbicara, orang yang bodoh membantah. (Anthony de Mello SJ)
Kebenaran adalah laksana bintang-bintang, ia tidak tampak kecuali terlihat dari remang-remang malam. Kebenaran adalah laksana segala sesuatu yang indah di dunia, ia tidak menampakkan sifat-sifat indahnya kecuali kepada mereka yang pertama-tama merasakan pengaruh dari kepalsuan. Kebenaran adalah kebaikan yang mendalam yang mengajari kita agar kita bisa merasakan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari dan agar kita bisa berbagi kebahagiaan yang sama dengan orang lain. Mereka yang mencari kebenaran dan menyatakan kebenaran itu kepada umat manusia menjadi siap untuk menderita. Kebenaran memanggil-manggil kita, didorong oleh gelak tawa murni seorang bocah, atau kecupan seorang kekasih yang dicintai, tetapi kita menutup pintu-pintu kasih sayang pada wajahnya dan kita berhubungan dengan dia bagai berhubungan dengan seorang musuh. (Kahlil Gibran)
Mengasihi tetangga, walaupun agamanya lain. Mengasihi tetangga, walaupun ia memilih parpol yang lain. Mengasihinya, karena ia patut dikasihi. Inilah Kebenaran. Kebenaran tidak pernah memecah belah. Kebenaran selalu mempersatukan. (Anand Krishna)
Kebenaran memang terkadang menyakitkan, tetapi tidak bisa dijadikan alasan untuk mengambil nyawa apapun dengan alasan apapun. (Ricky)